Bangunan Asli Pasar Ikan Luar Batang Tidak Semua Rata dengan Tanah. @Foto: Bisma/detikcom

BANGNES, Jakarta - Kawasan Pasar Ikan dan Museum Bahari di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara sudah ditertibkan. Namun ada satu bangunan yang tidak diratakan dengan tanah, yakni bangunan asli Pasar Ikan sejak tahun 1897.

"Ini bagian asli dari Pasar Ikan makanya ini tidak dihancurkan," ujar Koordinator Keamanan PD Pasar Jaya di Pasar Ikan Wirmo Suswahyono saat berbincang di lokasi, Jakarta Utara, Senin (11/4/2016).

Wirmo mengungkapkan, dulunya kawasan ini sangat terkenal dengan lelang ikan. Namun seiring berjalannya waktu, proses lelang ikan tak lagi dilakukan di sana.

Sehingga perlahan-lahan bangunan yang kosong itu ditempati oleh warga-warga pendatang. Hingga akhirnya membangun permukiman kumuh.

Nah melihat itu rencananya, Pemprov bakal menyulap bangunan asli itu agar bisa menjadi magnet wisatawan di Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) memang berkeinginan untuk menggabungkan bangunan Pasar Ikan dengan Museum Bahari dalam satu komplek cagar budaya, seperti di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

"Nantinya ini bakal disatukan dengan Museum Bahari yang jadi cagar budaya seperti Museum Fatahillah Kota Tua," lanjutnya.

Bangunan yang tidak dihancurkan itu dipasangi garis polisi. Kondisinya terlihat cukup memprihatinkan.

Bagaimana tidak, sebagian besar bangunannya sudah tidak lagi beratap lantaran ambruk tergerus air laut yang terletak persis di belakang. Hanya setengah bangunannya saja yang masih beratap.

Kemudian kayu-kayu yang mendominasi bangunan tersebut juga terlihat sudah lapuk. Kondisi yang cukup buruk itu membuat pihaknya memasang tulisan 'Dilarang Masuk, Bangunan Ambruk' untuk mewanti-wanti warga masuk ke dalam bangunan.

Permukiman liar di kawasan dekat Pelabuhan Sunda Kelapa, dilakukan untuk membuat Masjid Luar Batang dan Makam Keramat Habib Husein bin Abubakar Alaydrus semakin semarak dengan pengunjung dan peziarah. Pasar Heksagonal peninggalan Belanda juga bakal dihidupkan kembali untuk tempat berjualan pedagang secara tertib.

Bila sudah tertata rapi, orang-orang yang mendarat dari Pelabuhan Sunda Kelapa bisa bersandar dengan nyaman, karena bantaran Pelabuhan akan dipasangi dinding turap (sheetpile). Pengunjung dari Pelabuhan bakal disambut dengan plaza (alun-alun) yang lebar. Masjid Luar Batang akan langsung nampak dari plaza ini. (dtk)