Di tengah duka yang melanda keluarga Yaman Zai (43) usai tragedi jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 yang menewaskan istri dan ketiga anaknya, kini muncul masalah baru.
Sebelumnya, sang istri Arneta Fauzia (39) beserta ketiga anaknya Zurisya Zuar (8), Umbu Kristin Zia (2), dan Fao Nuntius Zai yang masih bayi menjadi korban pesawat Sriwijaya Air saat akan terbang ke Pontianak, Kalimantan Barat, untuk bertemu dengan Yaman Zai yang bekerja di sana.
Pada Jumat (15/1/2021) rumah kontrakan kediaman almarhumah Arneta di Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten kemalingan.
Asisten rumah tangga korban, Yayu adalah orang pertama yang menyadari adanya kejanggalan pada rumah majikannya.
Rumah tersebut memang sudah kosong semenjak pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Saat itu, Yayu kaget karena ada barang-barang yang hilang di dalam rumah majikannya, seperti sepeda, dorongan bayi, tabung gas 3 kilogram, dan galon air.
Ketua RT setempat, Nanang Wahyudi dan tetangga korban Opung (66) menerangkan kronologi singkat dari aksi pencurian tersebut, Minggu (17/1/2021).
Menurut mereka, pelaku memasuki rumah korban melalui atap pada malam Sabtu (15/1/2021) dan ketahuan oleh Yayu pada siang hari (16/1/2021).
Saat melancarkan aksinya, pelaku naik ke atas tempat toren lewat belakang rumah, lalu menggeser empat genteng dan menjebol plafon yang tembus di satu kamar.
Kemudian pelaku keluar melalui pintu belakang rumah yang kebetulan hanya menggunakan kunci slot.
Warga yang mengetahui kejadian itu tidak habis pikir dengan perbuatan pelaku dan langsung melapor ke polisi.
“Sudah lapor polisi. Ini maling tega, biadab. Lagi berduka juga,” ungkap Nanang.
Menurut warga, saat ini belum tahu pasti barang apa saja yang hilang.
Sementara tetangga korban lainnya, Dedi Kuswara (44) mengatakan bahwa korban hanya mengontrak di rumah tersebut dan pemilik rumah sudah melaporkan kejadian ini ke polisi.