BANGNES.COM - Sudah setahun berjalan Kepala Desa Pondok Bungur, Jaka Maulana, S.sos menjabat di Pemerintahan Desa, namun bukannya membuat masyarakatnya bangga tetapi malahan membuat masyarakat desa merasa kecewa sekali, hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Pemuda Pondok Bungur Bersatu (PPBB), Sofiyan Nasution saat diwawancara didalam ruangannya, Selasa (19/01/2020).

Banyak terdengar cerita di masyarakat desa yang berkeluh kesah atas kepemimpinan beliau, salah satunya sebut saja Ita (43) seorang guru mengaji di Desa Pondok Bungur yang mana merasa sangat kecewa karena honor beliau tidak kunjung juga di keluarkan oleh Pemerintahan Desa sampai saat ini, padahal nama beliau sudah terdaftar sejak masa kepemimpinan Kades Tutik sebelum Kades Jaka Maulana menjabat. Adapun permasalahan yang lain yakni, honor Kadus III dan V bulan November serta Desember 2020 belum juga dibayar. Sumur bor di Dusun II samping kantor Balai Desa sampai saat ini belum juga tersalur, pemberhentian dan pengangkatan LPM, BPD disinyalir tidak sesuai dengan prosedur serta aturan main yang telah ditetapkan.

“Saya merasa keberatan dan sangat kecewa sekali, sebab saya di suruh datang kebalai Desa Pondok Bungur oleh Kepala Dusun II untuk mengambil gaji atau honor, namun setibanya dikantor, saya ditemui salah seorang Kaur Desa dan beliau mengatakan bahwa nama saya tidak ada didalam daftar, terkejut dan heran “kok bisa”. Padahal saya sudah menunggu sampai lama, belum lagi murid-murid terpaksa saya tinggalkan didalam ruangan kelas, akhirnya saya pun pulang dengan rasa kesal dan kecewa.” Ungkap Ita selaku guru mengaji di Desa Pondok Bungur.

Saat Ketua PPBB menyambangi kantor balai Desa Pondok Bungur dengan tujuan ingin mengkonfirmasi dan mengklarifikasi terkait hal tersebut, Senin (18/01/2021) sekira pukul 09:00 WIB. Kepala Desa tidak berada ditempat dan ruangan kantor beliau terkunci, sementara Sekdes sedang menghadiri rapat di Kantor Camat, dan yang ada pada saat itu hanya Bendahara Desa beserta Prangkat Desa lainnya.

“Saya pribadi sangat merasa kecewa atas kinerja Kepala Desa, Jaka Maulana, S.sos karena sudah setahun menjabat beliau sulit sekali untuk ditemui dan malah terkesan jarang masuk kantor, ketika saya bertanya kepada Bendahara Desa, Nia Safitri (25) kenapa honor ibu Ita selaku guru mengaji tidak juga dikeluarkan, sementara nama beliau sudah jelas terdaftar, beliau juga sudah dipanggil oleh Kepala Dusun II untuk mengambil honor nya, seketika itu juga saudara Bendahara menjawab saya dengan tegasnya, “saya di suruh Kepala Desa untuk tidak mengeluarkan honor ibu Ita, karena nama ibu Ita belum terdaftar, semua itu atas perintah Kades”, jujur saya sangat terkejut dengan penjelasan Bendahara, dan saya juga sangat kecewa mendengarnya. ” Ujar Ketua PPBB, Sofyan Nasution.

Sofyan juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Asahan, agar memanggil dan meminta pertanggung jawaban Kepala Desa Pondok Bungur terkait permasalahan-permasalahan yang dialami oleh warganya.

Sementara itu, Kades Jaka Maulana saat dikonfirmasi Kru media ini melalui via WA pribadinya (081392783905) sama sekali tidak mau memberikan komentar. Mulai dari Kru memperkenalkan diri, kemudian mempertanyakan kebenaran permasalahan tersebut. Masuk, kemudian dibaca namun tidak dijawab sampai berita ini diterbitkan.


(POJOKREDAKSI.COM/HENDRA PILIANG)