BANGNES.COM – Mengertikah Anda mengapa Pantai Perupuk disebut Pantai Sejarah? Di pantai inilah sejarah pendaratan pertama tentara Jepang memasuki wilayah Sumatera Bagian Timur dalam jatuh bangunnya perjuangan bangsa ini mencapai kemerdekaannya tempohari.

Sempat pula menjadi objek wisata terpavorit di Kab. Asahan sebelum Batu Bara jadi Kabupaten. Masa kejayaan pantai ini pada sekitar Tahun 70,60, 50-an.

Sayangnya, setelah itu oleh Pemkab Asahan Pantai Sejarah dijadikan lokasi pembibitan udang ditandai dengan berdirinya beberapa bangunan beratap kaca. Dari kejauhan memacar kilau atap kaca dipantulkan sinar surya.

Namun disadari atau tidak, diakui atau tidak, pancaran kilau sejarah sejati pantai ini otomatis meredup. Berganti dengan hal yang berbau perikanan, bukan ikhwal jatuh bangunnya perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan.

Puing puing bangunan pembibitan udang itu berserakan membuat makin tak menentunya arah pantai ini. Bak rumah hantu yang menyeramkan. Pantai sejarah total, suram.

Sekelumit kisah tersisa, belakangan Pantai Sejarah nyaris jadi lokasi bisnis asmara hitam. Berdiri pondok pondok kecil pas selonjor badan bagi pasangan bukan suami isteri bercengkerama dan bercandaria, jika tak ingin disebut, berzinah.

Kini pantai itu telah menggeliat kembali berkat upaya serius Pemkab Batu Bara menggelontorkan Dana APBD bermilyaran Rupiah.

Perekonomian masyarakat menggeliat di pantai ini. Namun pihak pengelola jangan lupa, pantai ini mengandung nilai sejarah yang begitu penting bagi bangsa ini. Bagi masyarakat Batu Bara wabilkhusus masyarakat Desa Perupuk dan Gambus Laut. Sebab, saat itu Gambus Laut masih satu dengan Perupuk.

Harapan masyarakat, selain objek wisata berbau mangrove dan perikanan, para pengunjung yang membeludak setiap hari Minggu di Pantai Sejarah Perupuk ini, terutama kaum milenial arahkan jugalah mengenalkan sejarah sejatinya.

Jangan sampai pelunturan sejarah terjadi di Pantai Sejarah Perupuk. Istilahnya JASMERAH (Jangan Sampai Melupakan Sejarah). Gitulah !

Paling tidak, ada tanda khusus bagi pengunjung sebagai pemberitahuan bahwa di pantai inilah pertama sekali mendarat tentara Jepang memasuki wilayan Sumatera Bagian Timur dalam sejarah jatuh bangunnya perjuangan bangsa mencapai kemerdekaan tempo hari.

Bukan cuma dengan menabalkan nama Kampung Jepang. Kampung Jepang pun sudah tak santer lagi di sini.


(PRC/Lukman Alex Gapebra)