BANGNES.COM - Proyek pembangunan Pelabuhan Warnasari, Kota Cilegon, yang sudah lama terbengkalai, dalam waktu dekat akan dikunjungi para pejabat Port of Antwerp, perusahaan pelabuhan asal Belgia.

Informasinya, pengelola pelabuhan tersibuk kedua di Eropa itu tertarik untuk berinvestasi membangun pelabuhan di Kota Cilegon.

Direktur Utama PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) Muhammad Willy mengatakan, ketertarikan Port of Antwerp tersebut setelah dirinya mengikuti training selama sembilan hari di Belgia pada Desember 2022.

"Awalnya saya diundang Pemerintah Belgia untuk  beasiswa training di pelabuhan Antwerp. Sekarang direktur port of Antwerp mengundang saya untuk mempresentasikan skema seperti apa yang diinginkan PCM supaya Pelabuhan Warnasari ini dapat dikerjasamakan," katanya, seperti dirilis Dinas Kominfo Kota Cilegon, Rabu (1/3/2023).

Saat ini, kata Willy, PT PCM akan melakukan joint venture dengan PT Krakatau Steel (KS) Grup. Melalui anak perusahaan PT PCM dan anak perusahaan PT KS, keduanya akan membuat perusahaan yang fokus menggarap Pelabuhan Warnasari.

"Di perusahaan baru itulah nanti, rencana nya perusahaan asal Belgia itu akan bekerjasama sebagai investor sekaligus sebagai pelaksana dari pada pelabuhan," jelas Willy.

Dikatakan, yang membuat Belgia tertaik menggarap Pelabuhan Warnasari adalah lokasinya yang dianggap strategis karena berada di pinggir laut dan juga di kelilingi industri.


"Mereka (perusahaan Belgia) bilang, langkah PT PCM sudah benar kerjasama dengan PT KS terlebih dahulu. Sebab kanan kiri lokasi Pelabuhan Warnasari itu berada di lingkungan Krakatau Steel. Kalau tidak kerjasama dengan KS dulu, sulit mewujudkan pelabuhan tersebut," ujarnya.

Terkait skema kerjasama yang ditawarkan PT PCM kepada Belgia, Willy mengatakan bahwa pihaknya mengusulkan konsep BOT ( Bangun Guna Serah). Apa yang dimiliki PT PCM, silahkan dikelola secara profesional. Termasuk lahan seluas 45 hektare di dalamnya.

"Mereka itu kan pelabuhan kelas dunia. Jadi sekilas saja mereka tahu ini menarik atau tidak untuk digarap," katanya.

Adapun konsep pelabuhan yang akan diterapkan, lanjut Willy, Port of Antwerp, menginginkan Green Port atau pelabuhan ramah lingkungan. "Mereka mau garap kalau ramah lingkungan. Apalagi kalau didukung oleh industri yang ramah lingkungan. Itu pesan mereka," katanya.

Bila proses kerjasama berjalan lancar, Willy memperkirakan pembangunan Pelabuhan Warnasari membutuhkan investasi hingga Rp3 triliun. "Itu estimasi," tandasnya. 

Sementara itu, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menyambut baik ketertarikan calon investor asal Belgia tersebut. Bila itu terwujud, mimpi masyarakat Kota Cilegon yang berpuluh-puluh tahun ingin memiliki pelabuhan bisa jadi kenyataan.

"Kami mohon doa dari seluruh masyarakat Kota Cilegon, mudah-mudahan Allah ridho, insya Allah kita akan lanjutkan pembangunan Pelabuhan Warnasari ini. Kami optimis kerjasama ini akan terwujud," harapnya. (Po/Ho)