BANGNES.COM -  Pengurus Besar Perhimpunan Mahasiswa dan  Pemuda Labuhan Batu Selatan (PB PEMDA LABUSEL) berulangkali unjuk rasa di depan kantor Bupati Labuhanbatu Selatan, Desa Sosopan Kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara. Rabu, (20/9/2023).

Kali ini unras melaksanakan unjuk rasa dengan cara yang berbeda dari yang biasanya, mereka  melengkapi alat peraga dengan bertulisan tulisan, usut tuntas korupsi di Labusel dan tulisan lainnya.

PB PEMDA LABUSEL meminta agar Bupati Labuhanbatu Selatan menepati janji-janjinya saat melakukan kampanye pilkada (pemilihan kepala daerah) sebelum duduk sebagai Bupati. 

Andi Syahputra Nasution selaku penanggung jawab aksi mengatakan "Aksi kami laksankan dengan tuntutan Evaluasi Dua Tahun Kepemimpinan H. Edimin sebagai Bupati Labuhanbatu Selatan dalam merealisasikan Visi Misi dan janji janjinya".

   Perubahan di Labuhanbatu Selatan tidak terlihat realisasinya, dulu berjanji membuka lapangan pekerjaan kepada pemuda-pemuda Labusel tapi nyatanya Bupati hanya memperkaya diri masuk ke Perusahaan-perusahaan dengan menambah angkutan-angkutannya dengan menambah SP-SPnya di PKS (Perkebunan Kelapa Sawit), pemuda pemuda Labusel memperebutkan untuk jadi honor yang gajinya hanya Rp1Juta hingga Rp1,5Juta, diduga saat masuk honor masih ada pengutipan (pungli) maka dimana kesejahteraan pemuda yang dijanjikan oleh Edimin (red: Bupati Labusel) yang masih memiliki kreatifitas di Labuhanbatu Selatan ini," ungkapnya.

Dilanjut, "Mereka tetap dan diambil tindakan karena diduga bagi-bagi hasil dan keuntungan dari jabatan yang mereka emban, lihat lah juga kepala desa, beliau batalkan pemilihan kepala desa agar supaya PJ seluruh desa memberikan setoran kepada Bupati, dan hingga dimatikan demokrasi desa, hanya untuk kepentingan politiknya, hingga masyarakat merasa kebingungan, sebentar-bentar ganti PJ yang kebanyakan guru dan tenaga kesehatan yang bukan punya prioritas dalam pembangunan desa, dan bagaimana desa saat ini sejak kepemimpinan H. Edimin sebagai kepala Daerah Labusel ini.

Satu hal lagi kenapa harus Bupati juga menjabat sebagai Ketua KONI saat ini, padahal masih banyak yang mampu pemuda-pemuda Labuhanbatu Selatan ini, kenapa kamu diam. Apa yang terjadi dengan anggaran KONI di tahun 2023 ini dengan nilai 1 miliyar. Mana pembinanaanya atlit-atlitnya, kecuali untuk kepentingan pribadinya.

Maka apa yang diucapkan oleh Bupati tersebut tidak ada benarnya maka kita kategorikan ini orang yg paling munafik.

Bukan hanya itu saja, tapi Kepala Dinas juga diganti, Kabag diganti, diduga hanya  untuk menambah setoran-setoran kepadanya.

Untuk itu kami meminta kepada Kapolres Labuhanbatu Selatan agar mengusut tuntas dan membongkar dugaan Pungli, Jual beli jabatan, jual beli Proyek yang ada di Labuhanbatu Selatan ini." Ucap Andi syahputra.

Andi mengakhiri unjuk rasa seraya membacakan puisi yang memaknai kepada pengguna jabatan yang munafik  yang ditujukan, akan diminta pertanggung jawaban dunia dan di akhirat.

Unras pun membubarkan diri setelah dikawal oleh beberapa personil aparat penegak hukum dan diperbantukan oleh Satpol PP, unras berakhir dengan kondusif dan Damai.

(PR/NHB)